CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, Mei 24, 2009

Trip to Singapore 17-19 April 2009

Dimulai dengan cita-cita untuk membawa Fidel lihat Disneyland di Hongkong. Saya browsing sana sini, tanya – tanya, dapat angka paket dari Chan Brothers Travel lumayan murah yaitu USD 414 untuk 4 hari 3 malam di Hongkong, include nginap semalam di hotel nya Disneyland, half day city tour, tiket hongkong Disneyland, naik pesawat China Airlines. Murah banget!! Tapi penawaran hanya berlaku pada masa tertentu saja. Tadinya pikir-pikir pingin banget, karena paket yang ditawarkan cocok banget. Kita emang ga mau ke macau atau shenzhen, hanya mau ke hongkong plus Disneyland. Harga yang ditawarkan murah banget dengan reputasi chan brothers yang bagus. Apalagi temenku cerita dia pergi pakai travel itu, enak banget..banyak tawaran makan dan makann melulu..wauw..pikirku, boleh juga. Apalagi, waktu itu ada rencana mau pilgrim tour ke Lourdes, wah boleh juga tes aja dulu gimana kalau bawa Fidel yg baru mau 3 tahun. Dengan waktu yang mepet, tanya sana sini, ternyata banyak yang bilang kasihan nanti anaknya, blablabla..banyaklah. Pikir2 yaudah, kasihan jg Fidel dan kemungkinan dia pasti ga terlalu ngerti Disneyland..ini sih cuma nurutin pengenan orang tuanya aja nieh..yaudah, keinginan ke Hongkong ditunda dulu, tunggu dia agak gede sedikit. Keputusan jatuh pada Singapore. We want to visit Singapore, si darkam udiks ini..he..he..he..maklum belum pernah. Excited banget, mulai lah berburu tiket dan hotel yang sesuai. Aku ditolong orang travel langgananku, namanya Titi dari Prima Tour, atau nama lain nya Primabola Tour & Travel. Memang mereka bukan travel gede, tp pengalamanku pesen sama mereka, selain helpful mereka jg mau ikutan susah bantuin nyari info sesuai kebutuhan ku. Akhirnya dipastikan naik pesawat valuair per orang nya USD 115 sudah tiket PP include airport tax di Singapore juga termasuk insurance flight dan fuel surcharge, dan hotelnya di Carlton Hotel semalam SGD 195, diupgrade dari superior ke deluxe sudah confirm with breakfast nonsmoking room with a view. Lumayan bangetlah. Apalagi karena hotelnya bintang 4 dan valuair nya dapat jam berangkat yang manusiawi, ga seperti airline murah lainnya yang berangkat subuh2 dan pulangnya malam2 buta. After confirm issued, langsung cari-cari money changer yang bagus. Lagi-lagi harus tanya2 karena belum pernah beli mata uang asing sebelumnya. Akhirnya pakai langganan kantor namanya rizky money changer dengan Mbak Esti. Yang namanya harga sih memang bersaing ya, tp enaknya money changer ini mau antar, berapapun yang dibeli. Temenku cuma mau beli seribu yuan di harga Rp 1625, berarti kan cuma sejuta enam ratus something, aku tanya bisa diantar ga..eh bisa lhoh..padahal aku telp money changer lainnya yang malah lebih deket kantor, masak mau beli sekitar USD 300 diharga 11.800 ga bisa diantar, harus diambil sendiri.. cape deehh..pokoke rizky money changer paling oke deh. Sambil nyicil beli sing dollar, browsing buat nyusun itinerary. Ternyata googling dengan keyword visit Singapore itu buanyakk banget info2nya, mulai dari low cost, middle cost sampai high cost. Ada beberapa situs yang menarik, utama nya sih situs resminya visitsingapore.com, tapi ada beberapa blog yang memberi masukan bagus mengenai detil trip ke Singapore. Itinerary tersusun untuk 3 hari 2 malam, tapi dibuat sesantai mungkin karena bawa anak kecil. Detil nya sampai ke biaya-biaya tempat wisata yg akan dikunjungi, how to get there, how much to get there, how much it cost for the food.. terus terang I’m very excited!! Info dari teman, sekali makan di sing di daerah foodcourt bisa habis sekitar 10 sing dollar sekali makan. Sehingga untuk bertiga saya budget SGD 45 untuk sekali makan. Untuk biaya taksi, berhubung Carlton Hotel terletak di city, maka biaya taksi untuk ke merlion bay, esplanade, suntec, bugis, dan sekitarnya hanya dibudget antara 5-10 sing dollar. Selain, persiapan bawa baju ekstra untuk Fidel, kita juga siap bawa obat penurun panas, obat sakit kepala, minyak talon, minyak tawon, lalu juga bawa ekstra sepatu untuk Fidel, susu kotak, biscuit dan paling utama, air mineral berliter-liter yang ditaro di tas untuk masuk ke bagasi. Untuk surat-surat, sudah di cek dan ricek, bawa copy itinerary perjalanan, copy tiket, copy voucher hotel, copy paspor, copy NPWP, copy kartu keluarga, copy surat nikah, copy akte lahir Fidel. Tak ketinggalan digicam. Itu juga penting, he..he..he..he.. Malam sebelum berangkat, rasa nya masih kepikiran aja, takut ada yang ketinggalan. Tapi akhirnya semua ready. Hari #1 Jumat, 17 april 09 jam 4.30 pagi aku dan wangsit kebangun hanya satu menit sebelum weker berbunyi. Langsung siap-siap. Sampai jam 5.30 ternyata Fidel kebangun, baguslah jadi dia masih bisa mandi pagi. Padahal malam2 jam sembilan udah aku mandiin biar kalau pagi ga sempet mandi ya gpp. Akhirnya buru2 mandiin mandi Fidel, berangkat takut kena macet. Sampai bandara kira-kira jam 7 pagi, untuk cek in pesawat berangkat jam 09.10 pagi. Diturunin di gate 2E, beli fast food dulu untuk siang nanti di hotel, yang paling dekat ya A&W padahal tadinya sempet mau beli roti boy sama KFC atau McD dulu. Ya sudahlah, kesempatan pertama yang datang dulu, takut nanti ga ada kesempatan kedua. Ternyata salah arah, udah bener turun di gate E2 eh malah menuju gate D3..yaudah, lari-lari deh takut telat boarding, padahal masih 2 jam sebelumnya gitu loh. Sampe sana justru counternya belum buka, tp berhubung liat kita bawa anak kecil jadi ya dilayanin. Abis bayar airport tax per orang 150.000 jadi bertiga 450.000. Fidel diitung juga ternyata… rugi juga 150.000..he..he..he..maklum kan tight budget. Berikut nya urusan imigrasi, karena ada NPWP maka bebas fiskal, selesai antri di imigrasi, siap-siap mau masuk international departure. Antrinya dibedakan antara WNI dan WNA. Cuma 5 menit disitu, barangnya udah ga dicek lagi, tp Cuma cek paspor dan dokumen2 pendukungnya. Selesai, langsung deh..mau ke toilet..he..he..he..panggilan alam..wastaga kaget jg ternyata toilet untuk area keberangkatan internasional juga wancurnya minta ampun. Jadi malu deh, toiletnya juorok sehingga seperti biasa saya pipis setengah berdiri, pokoke jangan sampai kena toilet seatnya..hiy..pikir2 hotel di mall atau di kantor saya jauh lebih bersih dari ini. Dari sini, mulai deh dengan foto-foto. Dasar darkam narsis..he..he..he..Sembari nyuapin Fidel dengan makanan bawa dari rumah, ya sembari menikmati bandara tujuan internasional soekarno-hatta..keren deh pokoknya. Apalagi ini pengalaman pertama kali buat kita untuk tujuan internasional, bahkan ini pengalaman Fidel pertama kali naik pesawat. Masuk gate C16, setelah cek barang bawaan, - belt nya wangsit yang dari besi sempat bikin dia harus step aside dan buka beltnya dulu..hi..hi..hi..., akhirnya sampai lah ditempat boarding. Dari tempat ini kelihatan lah pesawat Valuair. Cuaca cerah, dan pesawatnya kelihatan jelas melalui kaca sehingga Fidel udah ga sabar mau naik pesawat. Berulang kali dia protes kenapa belum juga naik ke pesawatnya. Jam 09.05 gate nya dibuka, dan penumpang dipersilakan masuk ke pesawat. Fidel was very excited!! Kira-kira jam 09.10 pesawat sudah mengarah mau take-off. Masing-masing sudah duduk di kursi dengan seat belt tightened. Untung Fidel memang tipe yang bisa duduk manis. Hanya mulutnya aja ga brenti ngoceh, tanya ini tanya itu. Apalagi ini pengalaman pertama dia lihat pesawat parkir segitu banyak. Tapi, ga lama, pesawat udah mulai menggerung2 mau siap terbang, selintas ada rasa panic juga di wajah Fidel. Tapi, hanya sebentar, begitu pesawat stabil dan seatbelt boleh dibuka, kembali dia ceria dan cerewet. Cuaca diluar cerah, bahkan walau sempat menembus awan, ga terasa apa-apa didalam pesawat. Sekitar jam 10.40 an pilot sudah mengumumkan bahwa sebentar lagi akan landing di Singapore. Pesawat mendarat dengan cukup keras di Changi Airport. Setelah pesawat benar-benar berhenti baru seatbelt boleh dibuka, dan kita antri untuk turun. O iya, pilot mengumumkan waktu Singapore, jadi kesempetan Wangsit nyocokin jam tangan dengan waktu sing yang 1 jam lebih telat dari waktu indo. What I remember about Changi airport was it was sure like a mall!!. Dengan karpet tebal, wallpaper mengilap dan suasana yang mengingatkanku pada suasana hotel bintang 5 juga. Dengan toko-toko duty free bertebaran, dan terakhir dengan petugas imigrasi yang benar2 strict dan sedikit underestimate begitu tau kita dari Indonesia. Huh jadi sebel jg nieh. Walaupun, harus diakui, melalui tampilannya, Changi airport is way way better from Soekarno-Hatta airport. Keluar dari imigrasi, sempet juga foto-foto dan again, pipis..tapi yg mau pipis Fidel. Padahal udah dipakein pampers, tapi dia menolak keras untuk pipis dipampers. Waduh, gawat deh, soalnya kita ga berani ngasih dia pipis sembarangan seperti di indo.he..he..he.. Dari situ, sempat sih ada perasaan khawatir, krn ga tau daerah dan sedang berada di negeri orang yang bahasa pengantar nya pake bahasa inggris.hi..hi..hi..aduh ini mah bukan bahasa inggris yg bakal kita pake, tp bahasa tarzan. Tapi, ternyata no need to worry, begitu keluar langsung ditanya apakah mau naik taksi, dan ternyata taksi bersih dan rapi dan tertib berendeng di tempat parkir, tinggal pilih aja. Kita dapet taksi yang disetirin orang India, dan ternyata ga bisa bawa mobil automatic dengan enak, jadi di kursi penumpang kita ajrut2an. Terpesona oleh kerapihan dan modern nya kota Singapore. Lihat dari jauh Singapore Flyer yang diklaim sebagai bianglala terbesar di dunia, mengalahkan London Eye yang lebih dahulu berdiri. Masuk di Victoria street, rasanya mulai tenang, karena menurut peta jalan itu berpotongan dengan Brass Basah Road tempat Carlton Hotel berdiri. Begitu masuk ke parkiran hotel, wow, feels like home!. Carlton hotel memang ternyata sehomey yang di nyatakan orang yang pernah menginap disana. Tempatnya pas di city, dekat ke raffles mall tapi juga dekat ke bugis street. Perpaduan yang seimbang, mengingat belanja di bugis street adalah untuk kaum low-mid budget, sementara belanja di raffles mall adalah untuk kaum mid-high budget. Masuk di lobby, suasana tenang, tetapi juga tidak sepi. Desain nya kalem, tp friendly, classy tapi jg tidak mewah. Pokoknya enak deh. I will stay in Carlton Hotel due to my next visit to Singapore. Kami bisa langsung check-in. Masuk di kamar 1608, suasana bersih, air condition berfungsi dengan baik. Oh, nice..rasanya ingin langsung tidur. Fidel kesenengan banget, apalagi dengan view dari lantai 16 yang bisa ngintip esplanade, kepampang jelas raffles city mall, bisa melihat jalan-jalan dibawah sana yang teratur rapi, view cathedral Singapore yg keren. Fidel langsung nongkrong di dekat kaca untuk menikmati pemandangan dibawah sana. Selanjutnya, makan siang sambil foto-foto di dalam kamar. Makan siang nya adalah fast food A&W yang kita bawa dari Soekarno-Hatta airport. Thank God Wangsit kekeuh untuk bawa tripod, sehingga kita bisa foto2 bertiga tanpa harus ngerepotin orang lain. Satu tips untuk pergi jalan2, bawalah tripod sehingga semua orang bisa tetap masuk di foto tanpa perlu ganti-gantian. Abis makan, rasanya sih ngantuk, maka bertiga langsung lompat ke tempat tidur. Selagi mata udah kriyep2 mau pules, eh ternyata Fidel ga jadi ngantuk. Dia excited sekali dengan lokasi baru ini sehingga akhirnya kita mutusin untuk jalan-jalan dulu lihat bugis street dan bugis junction. Keluar dari Carlton di brass basah, ke kanan menyusuri Victoria Street, karena untuk mencapai bugis junction hanya perlu jalan kaki 10 menit. Tidak lupa sepanjang jalan kita foto-foto..he..he..maklum, darkam..Selama proses jalan kaki inilah baru kelihatan bahwa sepatu sneakers yang sy pakai ternyata udah mau copot. Sementara sy ga bawa cadangan sepatu lainnya. Akhirnya sampai di bugis street yang pertama kali dicari ya apalagi yaitu sandal jepit. Sendal jepit seharga 9.90 sing dollar, ihiks..dikurs Rp 7.500 berarti sandal jepit seharga 75.000 rupiah. Mahal bow..tapi, daripada beli sandal cantik trus udahan kaki ku sakit atau sandal nya copot..yaudah lah..dibelilah sandal jepit made in Thailand itu. Wangsit bilang sih kualitasnya lain dengan sandal jepit di indo, tp tep aja kan namanya cuma sandal jepit gitu lohh. Kios sebelah tempat sy beli sandal jepit ternyata jual tempelan kulkas cantik-cantik, diharga 4 pcs per SGD 10. Aku tawar, dikasih 5 pcs per SGD 10. Berhubung pilihannya terbatas ya udah cukup beli 5 pcs aja dulu. Kalo kata Wangsit, kesempatan pertama aja dulu, maklum kan bawa anak masih toddler begini. Takutnya ga sempet lain kali, padahal pengen masuk sampe dalem-dalem bugis street, moga-moga besok deh bisa. Keluar dari bugis street, nyetop taksi untuk pergi ke Suntec City Mall, rencana nya mau ducktour dulu, ngelihat jam sih baru jam 4 atau jam 16.00 waktu Singapore. Nah, kalau dari bandara dapet driver cab nya orang India, sekarang drivernya orang Chinese. Waktu dari bandara, sy comment ke Wangsit, kenapa taksi nya kok njut-njutan gini sih bawanya ga enak banget..padahal jalanan di sing tuh ga macet kok, trus pikir2 jangan2 orang India itu baru pertama kali bawa mobil. Eh, ternyata taksi yang membawa kita ke Suntec City Mall ini alamakjan lebih parah lagi, kita jadi serasa ada di mikrolet yang lagi kejar setoran. Ampun deh, padahal kalo di konversi ke rupiah juga sebel jg, naik taksi Cuma 10 menit dari bugis street ke suntec itu ibaratnya Cuma dari depan jembatan semanggi sampai ke hotel le meredien, sama2 satu lurusan deh, abisnya SGD 4,5 atau 30.000 an deh..udah gitu supir nya ga ada kembalian 50 cents. Yaudah lah. Biasakan juga naik taksi di indo juga ngelebihin buat drivernya. Tapi, sy biasanya naik bluebird, transcab atau taksi tariff bawah lainnya, ga ada yg heboh sampe njut2an gitu deh. Kebayang kalo naik taksi rada jauhan dikit pasti mabok dehh. Sampai di suntec city mall, ya biasalah, tampilan mal dimana-mana sama lah ya. Tanya di front desk sebentar, ternyata ducktour tempatnya agak ke samping. Harga tiket ducktour selama 1 jam untuk dewasa SGD 33, dan untuk anak kecil dibawah 3 tahun Cuma SGD 2, jadi total SGD 68, dgn kurs 7.500 berarti 510.000, lagi2 ihiks..Bener kata yenni temenku, udahlah kalau jalan-jalan ke luar negeri, apa-apa ga usah diitung balik ke rupiah, bisa-bisa jadi bete. Iya juga sihh..tapi ga bisa disetop nieh. Abis beli tiket untuk jam 17.00 atau jam 5, berarti masih punya waktu untuk lihat-lihat mall sekitaran 45 menit. Yaudah, mulai lah kita jalan-jalan. Ternyata mal mah sama aja, apalagi bulan April itu bukan season sale di Singapore. Jadi, notabene dimana-mana lebih sepi. Baguslah, itu yang kita cari, soalnya ga ada waktu (apalagi duit..he..he.) untuk belanja-belanja. Kita coba masuk ke toy’r us di sana, barangnya sih sedikit beda tp jaooh lebih mahal, pokoke lebih enak beli sama distributor Jakarta aja dehh. Ga terasa udah jam 16.45, janjian nya jam 16.50 kumpul untuk berangkat. Pas balik ke counter ducktour masih sempet foto2 depan tulisan ‘ducktour’ nya, trus kita diguide untuk keluar dari pintu samping, ternyata kendaraan2 hovercraft itu ada beberapa dan parkir next to hippo tour buses. Ada satu hovercraft merapat, rupanya itu tour jam 16.00 yang baru selesai. Dengan semangat Fidel naik, duduk pilih di tengah supaya bisa nikmatin semuanya. Rupanya ada guide nya juga yang nerangin segala landmark dengan bahasa inggris. Angin Singapore yg mirip2 angin di ancol gitu bikin sy sibuk makein Fidel dengan topi sama baju lengan panjang, maklum kendaraan ex perang ini ga pakai kaca dong. Tour dimulai dengan melewati fountain of what…sy lupa deh. Kendaraan menggelinding melewati landmarks di Singapore, pokoke city tour deh..ternyata Singapore memang mempersiapkan segala hal untuk tourism. Padahal sumber daya alam nya paling cuma sepersekian dari Indonesia, tp memang komitmen pemerintahnya hebat sekali. Waktu kita disana, jadi tahu bahwa sebentar lagi di sing akan ada casino, dan juga sudah ada sirkuit balap mobil F1 (F1 atau F berapa aku ga terlalu ngeh nieh..he..he..he..), katanya sih balap mobil malam hari.wauw..Selewat dari city, tour guide mengatakan we should ready for bumpy ride krn dengan kendaraan yang sama kita akan meluncur masuk ke sungai untuk berenang menuju merlion bay untuk melihat si singa yang terkenal ithoe.. Fidel bingung banget, krn tiba-tiba dengan kendaraan yang sama kita gubrak gubrak meluncur masuk air..sedikit splashy, tp aman terkendali..Fidel jg ga ada tanda-tanda panic sih, cuma kelihatannya dia bingung aja. Dia sampe tanya, mobil ayah bisa ga berenang begini..ha..ha..ha..memang itu salah satu daya tariknya ducktour kali ya. Masuk di air, jangan mbayangin pantai ancol deh..yang di sing ini bersih banget, padahal di sisi lain nya sedang dibangun kompleks casino itu, tp tetap bersih, sepanjang sisi sungai dibangun tanggul sehingga selain kelihatan bersih juga pasti lebih kokoh. Tidak ada sampah di sungai, paling hanya kotoran seperti daun-daunan. Kendaraan amphibi ini meluncur mendekati merlion bay, sementara guide sibuk dengan anekdot seputar landmarks, kita bertiga dengan noraknya melihat tampilan esplanade, Singapore flyer, mandarin hotel dan hotel lainnya dari arah sungai. Sampai di depan merlion bay, sy mbatin..oh gini toh yg namanya patung merlion yang terkenal gitu. Patungnya sih memang megah, tp selain itu ya ga ada lagi yg bisa dilihat selain orang yg lagi foto2 dekat patung itu. Guide sibuk menjelaskan sejarah patung tsb yang nyerempet2 dengan sejarah berdirinya Singapore. Well, okey that’s something, tapi Indonesia punya lebih dari 1 patung bersejarah yang bisa dijual. Contohnya patung pancoran yang ada di perempatan jl mt haryono dan jl dr sahardjo, sy aja ga tau sejarahnya kenapa ada patung itu, sy malah lebih tau sejarahnya si merlion ini. He..he..he.. Selesai ngeceng di merlion bay, kendaraan putar balik menuju tempat take-off pertama kali, selesai wisata di sungai, kami dibawa melihat city lagi, sekaligus sejarahnya. Wah, kalau mengetahui sejarah Singapore bisa dirangkum dalam waktu satu jam, kalau melihat Jakarta sih bisa lebih dari satu jam ya, dan taruhan pasti lebih menarik, asalkan bersih..he..he..he.. Keliling city, kesan yang saya tangkap, Singapore memang bersih, rapi dan aman. Gedung-gedung yang tumbuh mencakar langit seimbang dengan pertumbuhan taman kota, lapangan sepak bola, sekolah dan public places lainnya. Walaupun ga terlalu banyak yang bisa dilihat, tp rasanya saya pingin balik lagi untuk menikmati atmosfir lain yang lebih modern di sini. Kembali ke pool di suntec city, rasanya udah rada kembung juga nieh..maklum makan siang cuma sekedarnya. Masuk foodcourt, beli yong tau foo yang murah meriah, kalau di indo kayak baso loncat gitu deh, di kelapa gading mal jg ada dan rame teruss. Tapi jujur, lebih enak yg di indo..semangkok isi 6 items yang bisa pilih sendiri harganya sekitar 3 sing dollar kali ya..kurs 7.500 berarti 22.500, sama kok makan baso loncat di sunter mall yang Wangsit suka banget itu juga berdua sekitar 50-60 ribu rupiah. Untungnya, semua botol air minum itu lolos dari bagasi di soekarno-hatta maupun changi, jadi lumayanlah ga perlu beli minum, jadi lebih irit. Fidel makan lahap banget karena emang laper atau enak ga tau jg sih, yang jelas dia kan memang suka masakan berkuah. Tapi, tiba-tiba..tampangnya nunjukkin tanda2 mau muntah. OMG..paniklah sy dan Wangsit, untung ada mangkok kosong, bener lah, ga ada 2 detik nyembur keluarlah ke mangkok. Salahku, harusnya keluar dari hovercraft masuk ke ruang AC paling engga punggungnya dibalur dengan minyak kayu putih dan ganti baju lagi. Karena, walaupun berangin, tapi udara di sana sedang puanas dan lembab banget. Pertahanan tubuh Fidel memang hebat, instead of masuk angin berkepanjangan, better muntah aja dulu semuanya. Abis muntah sih dia langsung ceria lagi, bahkan masih semangat nerusin makan. Lucu juga, di foodcourt itu orang bener2 ga care alias ga pingin tau urusan orang kali ya, ga ada yg notice tuh kalau Fidel muntah, padahal sih muntahannya juga sempat berantakan di meja. Rupanya, penjaga foodcourt hanya ngurusin dan merhatiin meja yg kotor hanya kalau kita sudah berdiri untuk pergi tanda selesai. Selama kita masih duduk mereka ga ngeh sama sekali lhoh, lain dengan di Indonesia. Selesai dari Suntec City Mall, hanya butuh sekitar 15 menit jalan santai untuk balik ke Carlton Hotel. Sepanjang jalan, lagi-lagi disuguhi tentang betapa modern nya Singapore. Pejalan kaki dengan patuh hanya menyebrang di zebra cross, dan kendaraan tidak ada yang salib menyalib. Bahkan, walaupun nyata2 kendaraan udah berhenti, orang tetap ga mau nyebrang sampai lampu untuk pedestrian itu jadi hijau. Hebatt..semua bener2 tertib. Memang semua harus dimulai dari diri sendiri ya, krn kalau tidak orang lain jg tidak menghormati. Contohnya kami, kalau di Indonesia ya buat kami biasa Fidel pipis di pinggir jalan, tapi di sana kita nya ga berani untuk melakukan itu, takut ditilang, soalnya kan memang terkenal Singapore itu tertib dan ketat soal kebersihan. Jam 18.30 di sing masih terang, yah maklum kalo di indo baru jam 17.30..kita nya aja yang ga biasa. Sampai hotel, fidel langsung mandi bath-tub dengan air hangat. Aduh enaknya! Aku tau dia kesenengan banget. Leyeh-leyeh dikamar hotel dengan view city dr lantai 16, bagus banget keliatannya, kelihatan kota yang tadi nya udah rame semakin ramai, banyak orang ingin menikmati malam, the nite is young! Tapi buat kita engga lah, berhubung besok pagi2 rencananya mau ke Jurong Bird Park, maka sekitar jam 8 malam kita hanya turun sebentar untuk foto-foto di depan logo Carlton Hotel..he..he..norak..selain itu berhub lokasi sebrang2an dengan salah satu tempat makan namanya CHIJMES, aduh ga tau ya artinya apa dan pronounce nya gimana, tp penasaran aja, soalnya dari atas tuh keliatan dalam nya rame, kan pingin liat aja happening di sing apa aja. Tapi, begitu keluar lobby, wastaga, panass, sumuk banget deh..padahal udah malem..kacau deh. Fidel langsung ga semangat, apalagi dia udah pake piyama tidurnya gitu..ngerti sih, rasanya pingin pake lengan buntung kalo begitu. Jadi, after foto2 sebentar, ga jadi ke CHIJMES ya udah balik ke kamar hotel deh. Baru sampe depan lobby ada yang ngeluh lapel..lapel ma..yaudah, mampir di café vic untuk beli nasi goreng untuk dimakan di kamar. Seporsi harganya 15 sing, kali 7.500 itu setara dengan 112.500..waduh, penyakit deh, harus nya ga usah tiap transaksi dikurs balik ke rupiah..bisa stress makan nya. Tapi, memang nasi gorengnya enak banget, lumayan terobatilah perasaan rugi ini..he..he.., wah, kita jadi penasaran untuk ngerasain breakfast hotel seperti apa. Walaupun udah browsing di asiaromrates.com (or apalah aku lupa..) dan sites lainnya, semua bilang makanan nya oke, service hotel oke, dan room nya jg oke, besok kita buktikan apk breakfastnya oke! Sampai kamar, nasi goreng dikeroyok tiga orang, tapi Fidel cuma makan sedikit krn dia udah ngantuk, ya udah ga berapa lama, our little angel langsung fall asleep. Puless..sampai pagi jam 7 atau jam 8 waktu Indonesia..jadi total2 sekitar 11 jam lah dia tidur. Selesai petualangan day one di Singapore. Hari #2 Jam 6.30 waktu sing, sy kebangun. Default langsung pergi ke jendela untuk ngeliat tampilan Singapore kayak apa siyy. Ternyata diluar masih gelap, dan jalanan lengang cuma banyak mobil bak ketutup seliweran..tebakan sy sih pasti laundry dan atau catering dan atau bakery. Mumpung masih sepi ya udah nikmatin dulu, sambil masak air untuk minum, nonton tivi sambil beres2 untuk pergi ke Jurong Bird Park, sambil ngobrol ma Wangsit. Keterusan ngobrol jadi ga sempet mandi karena Fidel udah keduluan bangun, ya udah akhirnya dia duluan yang mandi. Seperti mandi kemarin sore, mandi pagi pun splashy, wuah seneng banget deh. Selesai mandi, giliran dia minum susu sambil wira wiri ribut banget deh..judulnya sih tep sama, kesenengan..ga tau kamar seblah denger ga tuh suara kita. After Fidel beres yaudah giliran sy nikmatin air hangat di kamar mandi, enak banget apalagi ada hair dryer super besar yang bikin rambut kering hanya dalam waktu 10 menit. Kalau hair dryer gede gitu kemungkinan watt nya juga gede kali ya..sayang banget, padahal enak banget tuh..suaranya yang kenceng bikin Fidel jadi tambah heboh..ngakunya sih ketakutan..tp ketakutan kok ya mondar mandir ga karuan gitu sih..emang kadang dia suka lebay deh. Jam 8.20 semua udah rapi, kita turun menuju café vic buat breakfast. Kamar kayak kapal pecah tp no problemo..tinggal pasang sign nya please make-up room. Mantaps. Masuk café kita langsung disamper, hi..which number is your room? Dia nunjuk daftar gitu, trus..dijawab sixteen o eight. Trus kita dipersilakan duduk, Fidel dikasih high chair buat anak kecil plus piring mangkok plastic gambarnya Winnie the pooh. Laporan pandangan mata, isi nya tiap sudut itu makanann semua..ada chipolata yang berminyak2 itu, ada bacon, ada scrambled eggs, ada porridge, ada aneka pastries, ada dimsum, ada fish n chips, ada omelette, aneka cereals, etc. Fidel langsung aku kasih omelette. Mmm..enyak…gitu katanya..sy tanya balik, fidel doyan ga? Jawab nya doyan banget deh..ha..ha..ha..lucu amat sih..kan dia baru pertama kali makan omelette begitu..trus abis itu dikasih sosis dia kurang suka. Pilihan jatuh pada bubur. Memang ternyata polos aja begitu buburnya udah enak kok. Fidel nambah sampe kira-kira 3 mangkok bubur. O ya, berhub takut Fidel kelaparan sementara kita udah harus stand by nunggu bus hub, jadi pelan-pelan sebagian itu dimsum, siomay dan sosis tak masukin kotak makanan kosong yang memang udah tak siapin untuk naruh bekal makanan. Agak deg2an juga sih, tp ya udahlah, daripada nti malah kelimpungan nyari makanan. Jam 9.10 kita buru-buru cabut, karena belum ada bayangan transportasi bushub itu seperti apa. Keluar Carlton, masuk lagi ke Victoria Street krn menurut info bus hub ini yang akan membawa kita direct ke Jurong Bird Park hanya dengan membayar SGD 4 untuk dewasa dan SGD 2 untuk anak-anak. 5 menit jalan kaki, langsung sampai di bus stop B04 seberang hotel Allson. Bingung super bingung, krn ternyata tidak ada tanda-tanda keberadaan si bushub ini. Setiap bis yang lewat ga nyebut2 jurong bird park at all. Tapi, masih ada harapan, karena menurut hasil browsing bushub akan lewat sekitar jam 9.27, dan saat itu masih jam 9.20, tp tep aja deg-degan dong..orang Indonesia gitu loh..yang suka ngaret..yah moga2 ga ngaret dehh. Pas ditengah2 kebingungan lewatlah mobil gede, bukan bus..ya mirip2 dgn mobil Mitsubishi L300 deh, tulisannya Jurong Bird Park dan ada tulisan Bushub gede2 di sisi2 mobil. That’s it. Praise The Lord. Tadinya, udah mikir2 wah kalau batal ke jurong trus kemana dong..sy ga sempet browsing mana-mana lagi, krn emang waktunya mepet. Hop-on lah kita ke sana, ternyata pula fidel ga bayar jadi cuma bayar total dewasa aja SGD 8. Wauw, murah banget, apalagi perjalanan kesana lumayananlah sekitar 30 menit tanpa kemacetan. Menuju jurong bird park ternyata melewati banyak tempat, mulai dari city sampai ke daerah pemukiman di pinggir kota, lalu melewati daerah kontainer2 yg ada jembatan timbangnya. Memang lain lho..walaupun area itu buat bongkar muat container tp bukan lantas jadi menyeramkan seperti di Indonesia, semua daerah tetap friendly. Sampai di jurong bird park, suasana tambah ceria, walaupun puanas..AC Mobil sih dingin, jadi begitu turun panas langsung menyengat. Harga tiket buat dua dewasa untuk masuk plus naik panorail SGD 46, untuk Fidel gratis. Pinjam stroller disitu SGD 9. Masuklah kita ke sana, yang pertama adalah lihat burung penguin. Penguin itu burung ya? bingung deh. Yang jelas, untuk para penguin cantik itu dibangunlah satu bangunan yang duingin buanget dan kita bisa nonton mereka dari akuarium kaca yang besar banget. Wah, Fidel senengnya minta ampun, dari pertama agak takut, takjub sampai excited! Dia sampe bilang gini, ke’en banget deh Ma..memang to be honest aku sendiri baru liat penguin asli ya itu..kakinya serem deh, persis kaki nya penguin di film batman itu. Hebat jg ya Singapore, packagingnya oke kalo aku bilang. Setelah lumayan lama di dalam situ, akhirnya Fidel mau jg diajak keluar untuk lihat burung2 lainnya. Waktu keluar dia ngelambai tangan sambil bilang, dada…ngin bobo dulu ya..nti den dateng lagi ya..dada..berkali2 dia bilang gitu, ya udah aku janjiin Fidel untuk mampir lagi ke sana nti. Keluar dari situ, kita dihadang dengan toko aksesori mini yang jual macam pernak pernik lucu-lucu. Pingin langsung beli sih sebenernya, tapi nti bawa nya repot. Yaudah lah, nti aja. Sehabis penguin, kita disuguhkan burung flamingo warna pinky yang cantik-cantik banget deh. Juga ada photo spot bersama burung2 warna warni, kayaknya nuri yah..ga ngerti deh..abisnya bayar jadi ga semangat deh..padahal sih harusnya gpp yah..kan buat kenang2an juga. Cuma, disitu tripod membantu banget deh, karena kita ga perlu repot minta tolong orang untuk tolong fotoin kita, karena tinggal pakai timer camera aja..he..he..he..camera sih boleh pakai camera pocket, tp pakai tripod dongg..Mendekati jam 11 siang tadinya kita mau naik panorail, tapi waktu baru naik, katanya jam 11.00 ada pertunjukkan burung di amphiteater..wauw, langsung ngebut kesana deh. Pas dateng acara jg baru mulai, meriah banget..burung nya warna warni..ada macem2 mulai dari pelican sampe elang lho..pertunjukan nya pun atraktif banget, melibatkan penonton berkali-kali..tp ya itu lah, pakai bahasa inggris..andai Indonesia juga begitu pasti laku banget deh..tapi ya sudah lah, nikmati saja pertunjukkan. Selesai pertunjukkan hawa makin puanas tak terkira, jadi kita buru2 naik panorail untuk ngadem. Dari atas, pemandangannya pun bagus, keretanya juga bagus banget deh. Kita turun sebentar untuk foto-foto trus naik panorail arah kandang penguin (lagi) soalnya ga tahan sama panasnya, lebih panas daripada Jakarta lhoh..ga sangka deh. Kembali Fidel ceria masuk ruang ber AC nonton penguin2 itu beraksi, emang burung2 itu lucu2 banget lhoh. Keluar dari penguin, masuk bongo burgers untuk makan siang. Sejujurnya aku dan Wangsit sih masih kenyang banget sama menu breakfastnya hotel, tp kita takut Fidel kelaparan..which he not, by the way. Dia cuma haus, ya udah lah..abis minum trus liat-liat souvenir, tp dia udah angot banget kepanasan dan ngajak liat penguin lagi. Yaudah, buru2 deh seadanya milih2, padahal masih mau beli, tp udah ga konsen. Balik dari tempat penguin tau2 udah jam 14.15, buru2 kita ke tempat janjian bushub, takut ketinggalan soalnya. Eh bener, ternyata yg mau naik bushub banyak banget deh, akhirnya kita ga jadi naik bushub yang nganter kita tapi nunggu bushub lain nya yang datang untuk antar kita pulang. Another SGD 8 untuk ongkos pulang. Pulangnya lewatin the famous orchard road, yang menurut sy ya begitulah..untuk ukuran orang yang ga punya duit untuk belanja ya ga ada daya tariknya..he..he..he..diturunin depan halte bus SMU (Singapore Management University) tinggal nyebrang langsung masuk Carlton Hotel. Fidel udah tidur sedari perjalanan di dalam bushub, dan tetap tidur sampai kira-kira jam 18.30 waktu sing. Sementara Fidel tidur ya kita juga ikutan tidur, ternyata memang cape juga ya sepagian dan sesiangan di sana, walaupun menurut sy cape nya karena kepanasan. Jalan-jalan di tempat dingin harusnya ga secape itu. Mendingan ke Taman Safari Indonesia lhoh..suasananya masih adem, sayang seribu sayang packaging nya kalah jauh dengan Jurong Bird Park. Kira-kira jam 18.30 Fidel bangun, leyeh-leyeh bentar aku kasih minum tehmanis anget, dengan sukarela dia menceburkan diri ke bath tub air hanget..splashy sekali lagi..after dia mandi dan udah siap, ini saatnya untuk mengintip kehidupan malam di Singapore. Rencana kita mau ke cari makan ke CHIJMES, penasaran jg apa sih isinya. Masuk CHIJMES rasanya asing dan ga enak..mungkin krn bangunan lama kali ya..dalamnya pun cafe2 rasa western yg mana sy dan Wangsit yakin Fidel ga bakal bisa makan kayak gituan. Jadi, kita keluar dan nyetop taksi untuk pergi ke esplanade mall, maksudnya abis makan foto2 di depan esplanade trus lanjut ke Merlion Bay untuk foto2 juga. Kira2 SGD 8 naik taksi ke esplanade krn malam minggu dan jam peak, jadi ada extra charge nya. Bagus juga tuh ya idenya, apa mungkin bisa diterapkan di Indonesia? Di tempat kita turun ternyata ada makansutra gluttons bay, wah, ini sih kayaknya makan murah meriah yang enak nieh..abisnya kok rame banget..yaudah batal lah masuk esplanade mall, tp kita nyoba makan di situ. Pesen nya char kwey tiau lalu bak kut teh dan mie kuah. Ternyata di tempat ini kendala bahasapun terjadi juga, tidak semua resident Singapore lancar bahasa inggris, yang ada malah bahasa tarzan he..he..he.. Brosur2 yang sy ambil di bandara salah satunya berbentuk booklet isinya 10 makanan recommended (atau favorit? Sy lupa jg) yang bisa dicicip selama di sing. Mari kita analisa pesanan kita. Pertama char kwey tiau, berhubung di lidah ga kena jadi ini makanan hanya rasanya berminyak2 gitu dan agak amis karena dicampur kerang pula, dan tiap kegigit itu kerang rasanya makin gimana gitu..aneh deh..Kedua Bak kut teh, mm..ga enak jg rasanya, enakan yang dijual di kelapa gading tp kuahnya lumayanan lah. Nah, bahasan yang tidak kalah penting adalah minuman. Di sing kenapa ga ada estehmanis yang enak siy?? Udah gitu, sy pesan di counter minuman nya makansutra gluttons bay..udah jelas2 Cuma pesan ice tea sweet..masih juga dikasih teh tarik, atau whatever it names lah ga ngerti. Jadi, pesen utama, buat yg bawa anak kecil toddler yang doyan es teh manis..mungkin bawa aja beberapa kotak teh gitulah. Selesai makan disitu, kita jalan-jalan seputar esplanade bay, disitu lagi ada konser, jadi suasana ramai..tp anehnya tertib deh..ga ada yang nyampah, bahkan jarang liat orang ngerokok deh, biasanya kalau udah tempat terbuka, pinggir pantai, ada konser musik, pasti ada dong yg ngebotol? He..he..he..ini mah orangnya sopan2..heran juga sampai ada kasus mahasiswa indo terbunuh di sing. Soalnya beberapa kali menangkap pembicaraan bahasa indo disini, anak2 muda yang kemungkinan mahasiswa gitu..mereka look nice, neat and intelligent deh. After foto-foto di esplanade, ternyata ada tempat jalan kaki khusus untuk menuju Merlion Bay. Ga jauh sih sebenernya, masalahnya Fidel minta gendong, jadi sampai sana cape juga. Ditambah sumuknya ga nahan deh, beneran ga sangka di Singapore malem-malem bisa panas begitu. Sambil jalan ya sambil ngobrol dan foto. Sampai di Merlion ya ternyata begitulah.patung ikan berkepala singa yang besar, semua orang ingin berfoto disitu, but that’s it. Kita juga foto-foto disitu, trus ga lama, jalan arah pulang. Arah pulang nya lewat kolong jembatan yang amazingly, bersiiih banget dan aman..walaupun sedikit remang-remang tapi nobody afraid lhoh..malah dibawah situ ada starbucks. Tuh, jarang-jarang kan starbucks bersedia buka outlet dikolong jembatan..he..he..he..yang pasti, di indo kalau orang nongkrong di starbuck ga mungkin di kolong jembatan manapun. Naik taksi dari depan fullerton hotel ke carlton hotel cuma sekitar SGD 4, sampai kamar ya langsung tidur nyenyak. Hari#3 Pagi-pagi bangun dengan perasaan takjub ga nyangka udah sampai pada hari ke tiga di sing, dan malam nanti harus pulang. Sing pagi2 seperti biasa full mobil box seliweran, walaupun semakin terang ternyata memang minggu pagi lebih sepi dibandingkan sabtu pagi. Pagi, as always, splashy morning deh buat Fidel, padahal biasanya diajak mandi tuh susaaah banget, selama di sing ini dia melulu yang minta mandi..jadi kalau dia minta mandi tak kerjain aja suruh minum dulu, suruh makan dulu, dan dia langsung nurut banget deh..ha..ha..ha..puas jg gw godainnya. Hari ini turun untuk breakfast diiringi perasaan santai, bahkan kita berdua belum mandi..:p Males banget deh rasanya..pingin leyeh2 pagi ini, lagipula rencananya memang baru mau jalan nti after checkout sekitar jam 12 siang nanti. Menu sarapan kurang lebih sama dengan kemarin, meriah dan melimpah. You name it, gitu kali ya motonya..padahal orang mah blenger duluan lihatnya. Seperti biasa Fidel makan bubur bermangkok2 dan ga mau yang lain. Baru makan beberapa item udah kenyang..ooh, jadi gini ya lagak nya orang makan di hotel..ha..ha..ha..dasar norak, soalnya selama ini yang namanya nginep di hotel ga pernah peduli ma breakfast, pasti ambil yang no breakfast biar lebih murah. Selesai makan, berhubung belum sempat foto2 di hotel pas lagi terang benderang gini, ya udah dimanfaatkan lah..o iya, minggu pagi ini memang lebih sepi…yg breakfast di hotel ga seramai sabtu, sy rasa karena tamu2 dari eropa mungkin sudah berangkat pulang kali ya, jadi tinggal wajah2 asia yg mendominasi ruang breakfast. Sekali lagi foto di depan logo Carlton, trus di lobby, trus di pool, trus di waterfall..abis itu masuk kamar hotel lagi..ngantuk lagi deh..bawaannya pingin tidur lagi..sempet sih tidur lagi, tapi dibangunin fidel yang udah mandi dan ga sabar mau jalan-jalan. Akhirnya jam 12 kita check out, tp nitip barang di concierge dulu krn flight nya masih sore nanti. Tujuan pertama adalah bugis street, berburu souvenir, berhubung udara panas banget jadi males deh jalan kaki, nyetop taksi dari hotel sampai tujuan Cuma 3 sing dollar. Makan dulu di burger king, dan ternyata ga enak ya rasanya burger king di Singapore..temenku memang pernah bilang, walaupun sama2 KFC atau McD atau apapun itu resto fast food lainnya, bisa jadi untuk produk yang sama rasanya berbeda tergantung negaranya. Burger king itu letaknya pas di samping jalan masuk bugis street. Tampilan bugis street itu persis dengan blok m deh, menyerupai pasar tp amazingly bersih banget..penuh banget di dalam, sy sampe gandeng Fidel lebih erat dari biasanya takut dia kepisah, apalagi digendong dia ga mau. Berhubung bawa anak kecil jadi ga berani masuk sampe dalem banget apalagi naik2 ke atas. Jadi yaudah, berburu souvenir kecil2 kayak gantungan HP gitu deh, nyesel jg ga nyari tempelan kulkas lagi. Tapi yaud, abis ini pingin buru2 ke Mustafa center untuk nyari coklat murah meriah yang enak. Dari bugis ke Mustafa ternyata ga jauh, ngelewatin kawasan bencoolen dimana itu sepertinya masuk kawasan mid-low ya, tp suasananya friendly dan tentu aja bersih. Selesai lewat bencoolen langsung masuk ke kawasan India..dimana2 nuansanya India banget, dengan toko-toko yang khas tau deh jualan paan..tp, I was thinking maybe when we had the chance to go back, will try walking around sightseeing in this area. Sekitar 6-7 sing dollar sampai di Mustafa Center. Awalnya bingung gitu kayak anak ilang, apalagi suasana mal nya mencerminkan mal yang 24 hours open, suasananya persis kayak metro pasar baru gitu..tp bedanya sekali lagi ya, bersih..Cuma, obviously this place need refurbishment. Tp ternyata mereka punya reception yang helpful banget, sy cuma perlu tanya, where can I buy chocolate, dia langsung tau bahwa kita cari coklat enak murmer..he..he..he..dan bener aja, coklatnya murah untuk ukuran souvenir, satu kantong itu harganya 7-12 singdollar, kalau dikonversi 7.500 berarti satu kantong itu harganya 52.500 rupiah..not bad kan untuk coklat luar negeri..tapi kalau yg jenis toffee gt harganya sekitar 12 sing dollar jadi sekitar 90 rb-an sih..tp yaudahlah..namanya jg souvenir. Agak nyesel jg kenapa ga liat2 aja di Mustafa itu ada apaan lagi, soalnya pas lagi milih2 coklat gitu ada yg kebelet pipis dan kekeh ga mau pipis di pampersnya katanya dia udah gede dan dia malu pipis di celana. Yaudah, ga sempet pilih2 dan beli2 banyak pokoknya main samber aja coklat yg ada trus langsung buru2 nyari toilet..udah gitu toiletnya ternyata di luar gedung di sisi samping, jadi begitu selesai fidel pipis ya ga napsu lagi masuk ke dalem untuk liat-liat barang disana, padahal kata orang kan gadgets di Mustafa center jg layak diliat..akh sudahlah. Hop on lagi ke dalem taksi minta diantar ke Carlton Hotel. Sampai hotel, tambah titip barang ke concierge lagi aja itu barang belanjaan. Trus ngaso sebentaran di lobby. Pas disini fidel udah mulai cape dan ngajak2 kita untuk balik ke kamar..he..he..he..kasian jg dia..ga ngerti bahwa kita udah cek-out ga bisa balik lagi kecuali bayar..akhirnya diputuskan jalan kaki nengok isinya raffles city mal. Bukan apa-apa soalnya itu yang paling dekat dari hotel tinggal perlu jalan kaki aja sekitar 10 menit-an. Sampai di Raffles Mal ya ga terkesan, isinya sama aja dengan yang ada di Jakarta, beda-beda dikit lah, tp berhubung udah cape ya ga terlalu semangat jg..setelah beberapa menit muter2, punggung Wangsit terasa sakit plus Fidel ngantuk, jadi akhirnya kita istirahat di lobby nya swissotel hotel deh.. setelah punggungnya Wangsit udah ga cekit cekit kita jalan masuk lobby untuk nyari tempat duduk, apalagi Fidel udah pules di pelukanku. Akhirnya setelah jalan terseok2 kita menemukan satu spot tempat duduk yang direbutin sama nenek2 dan kakek2..ha..ha..ha..malu juga sih, tp bodo deh, soalnya badan udah penat banget, apalagi gw nggendong Fidel yang tidur gini..setelah ada dua orang nenek dan kakek yg angkat kaki, langsung ngebut duduk di situ..lumayan lama jg kita sekitar sejam duduk disitu sembari ngeliatin orang wira wiri..lucu2 ya perpaduan orang sing itu, bener multinasional country..from various origins..Ada orang India yg sama orang India jg, tp ada jg India yg sama bule, trus bule sama Chinese, trus chinese dan Chinese, kayaknya ada jg tuh yg India sama Chinese. Udah gitu, banyak dari orang itu yg sama anaknya, anaknya jg lucu2, ibaratnya anak-anak anjing blasteran deh..he..he..he..pokoknya sejam berada di situ tak terlupakan. Setelah satu jam disitu akhirnya Fidel bangun, dan nyari toilet..lagi-lagi dia ga mau pipis di pampersnya, yaudah akhirnya kita suruh dia tahan dulu pipis trus nyari toilet. Selesai dengan acara pipis, nyempetin jalan-jalan di foodcourtnya, ada breadtalk jg, tp ternyata rasa rotinya beda dengan yg ada di Indonesia..terutama firefloss nya, lebih enak rasa yg ada di indo..sempet juga mampir di toko coklat apa gitu ya namanya chocolate tree atau apa gitu..tp harganya mahal2 bow..eh, pas nemu pojokan diskonan ada yang udah narik2 baju ku minta pulang ..ya udah deh pulang jadinya kita. Sampai di hotel, duduk di lobby sambil nemenin Fidel makan firefloss sampe dua biji! Ckckck..laper kali ya tu anak, selesai minum susu satu kotak, abis itu dia langsung seger lagi, udah di charge kali ya energi, udah tidur dan makan minum ya udah deh. Selesai dia makan kira2 sekitar jam 4.30 waktu sing, beres2 trus keluar hotel untuk naik taksi ke airport. Wah, sedih juga ya, ternyata ga terasa udah 3 hari disana. Keluar lobby, taksi yg distop ternyata Mercedes bow..waduh kaget jg, sembari mikir berapa ya ongkos taksinya, waktu perginya naik trans cab dari changi airport ke carlton hotel Cuma 17 singdollar, nah skrng naik mercy berapa ya..akh udahlah seapes2nya nti gesek kalau kurang duit di airport. Supir taksinya orang Chinese yang wajahnya mirip boboho gitu deh full of smile jadinya lucu banget, plus yang diluar dugaan, he knows how to drive and very helpful, dia tanya naik airlinesnya apa dan cerita sedikit tentang airportnya. Dia nebak kita orang philipina, yang menurut cerita temenku, ternyata orang philipina kadang ada aja yg dianggap lebih tinggi derajatnya dibanding orang Indonesia, yah, mungkin Philippines lebih berduit kali ya dibanding Indonesian, trus dia tau kita nginep di Carlton jadi disangkanya ga mungkin orang indo yang demen nya nginep di supreme dan grand central. Hehehe..dia ga tau aja bahwa kalau ga bawa toddler jg gw bakal nginep di apartemen atau rumah-rumah yg biasa disewain deket hospital..he..he..he..masalahnya aku ga tega jg kalau Fidel sampai ga comfy dengan trip pertama kalinya dia ini, tp terpaksa ngorbanin sebagian anggaran belanja di sana. Perjalanan menuju changi airport sedikit menyisakan deg-degan karena flight schedulenya itu jam 20.30 dan saat itu jam baru menunjukkan jam 16.45..ya olo masih jauh bangett..kedua, ga ngerti juga bisa makan dimana di airport. Tapi, ya udahlah, berharap aja semua baik2 aja. Sampai di airport ternyata diluar ekspektasi, justru tariff taksi nya Cuma 15 sing, sy rasa itu karena taksi nya menuju bandara jadi ga bisa kenain extra charge spt taksi yang keluar dari bandara gitu kali ya. Tapi, berhubung driver nya nice and cheerful dan terutama bisa bawa mobil transmisi otomatis dengan baik sehingga ga ada satu pun diantara kita yang merasa mual karena ajrut2an, gw kasih 20 singdollar and said keep the change. Masuk departure hall nya gitu megah, langit2nya tinggi sampai ke atas, rame banget, tp counter jetstar untuk ke Jakarta belum buka, katanya baru buka nti jam 18.00. Well oke, adegan pertama adalah muterin hall sambil bawa fidel diatas trolley besar khusus barang. Trus nyari tempat duduk deh. Dapet tempat duduk pas di sebrang outlet resto nasi ramen sama satu lagi noodle house apa gitu lupa namanya. Pertama sih cuex aja, tapi setelah duduk kira-kira 15 menit kok kayaknya menarik juga, mana harumnya kemana-mana lagi. Pikir2 coba deh mie kuah yg ada di noodle house itu. Wah, ternyata ada yang namanya mie bebek..sy pesen satu yg no spice for children. Pas mie nya dateng, wuaaa..menggoda banget deh..mengepul2 asapnya trus wangi kaldu gitu..tebakan gw sih kaldu bebek. Langsung Fidel ngelongok2 ke dalam mangkok minta makan. Sy pinjam mangkok dan sendok kecil buat Fidel, ga lama dia udah abisin satu mangkok penuh..tp dia ga mau bebeknya, jadi itu bebek dimakan ayahnya. Trus, aku dapet kuahnya yang melimpah ruah itu. Sebenernya udah pingin pesen lagi buat kita, tp ternyata jam udah nunjukkin angka hampir angka 18.00, yaudah lah..makan nya nti aja after boarding. Selesai bayar, nyamperin counter boarding, nimbang tas, ya olo itu tas ransel ada dua..masing-masing ternyata beratnya sekitar 15 kilo-an..total 30 kilo..ckckckck..pantesan berat benerr. Abis boarding, yeaaaa…dengan sukacita kita masuk karena mau liat toko2 dufree nya. Lewatin petugas airport lagi, haduh, ampun deh sedikit sok2 strict atau memang beneran strict..secara kita tuh keluarga gitu lhohh..ayah-ibu-anak..masih aja disuruh berdiri satu2..ya anak kecil mana bisa gitu, wong liat tampang nya yang serem gitu aja Fidel langsung minta gendong..rada bete deh gw.. Tapi, setelah melewati checking point itu kembali gembira, karena serasa masuk mall lho..again, bertemu dengan karpet tebal, wallpaper mengilat, lampu downlight warna kuning..hmmm..nyaman deh. Begitu sampai di lorong, wastaga.. dari ujung ke ujung isinya orang yg sibuk belanja, ya belanja coklat, ya minuman keras, ya parfum, ya kosmetik..sampe ada yang belanja jam cartier disitu..gw ga berani liat apalagi nanya harganya berapa..takut kaget, nti deg2an ga brenti..he..he..he.. Berhubung ini pertama kali jadi, harusnya ke gate C34 itu belok ke kiri, tp kita ke kanan dulu sampe mentok, muas2in diri ngeliat toko2 itu, trus sempet jg sih beli coklat diskonan yang murah2. Dengkul udah lemes, apalagi ternyata jauh juga jalan kesana kemari. Nyesel jg kenapa ga dari sore hari nongkrong di bandara…he..he..he..karena tempatnya nyaman banget. Well, being in changi airport for sightseeing is way way way different then soekarno hatta airport. The atmosphere and the people and everything. I wouldn’t forget how it was for me and wangsit and fidel, for the first time travel abroad. Akhir, dengan sedikit delayed, jetstar terbang pulang ke Jakarta. Sampai di Jakarta, sedih juga krn arrival gate kita jauh banget keadaannya dengan arrival sing..apalagi dgn departure nya, jangan bandingin deh..gw rasa kalau ada orang yang transit di soekarno hatta airport pasti langsung judge negara kita ini negara miskin..padahal coba deh jalan-jalan ke Indonesia, lihat padang, danau toba, tangkuban perahu, lombok, bali, etc. But, ya sudah, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, home sweet home. Next target : Hongkong Disneyland. Yeaaaaa!!!